Rasulullah SAW bersabda :
Menuntut ilmu wajib hukumnya, bagi muslimin dan muslimat.
Implementasi dari ilmu itu sendiri, tentunya yang berguna, bermanfaat untuk diri sendiri dan orang banyak.
Dalam kajian islam, ilmu itu digolongkan :
ilmu untuk dunia dan ilmu untuk akhirat.
Mana yang harus kita jalankan ?
Sebaiknya kita menjalankan ilmu dunia untuk akhirat, jangan terbalik ilmu akhirat untuk dunia.
misal : ilmu dunia untuk akhirat,
Kita mengumpulkan uang hasil kerja/usaha kita, lalu kita gunakan untuk pergi haji.
atau setiap bulan (setelah gajian) kita sisihkan sebahagian untuk disedekahkan/diamal jariahkan.
Sedangkan ilmu akhirat untuk dunia,
Kita fasih baca Quran, suara kita indah untuk mengaji, atau kita pandai ilmu Islam (Fiqih/Tajwid/Hadist/Tafsir dsb)
tapi ilmu itu diperjual belikan, atau seorang Da'i (juru Dakwah) memasang target untuk ceramah disuatu tempat dengan tujuan untuk keduniawian maka nauzubillah , jangan kita sampai kesitu.
Kembali kepokok persoalan tentang ilmu, betapa pentingnya kita ber ilmu.
Ada salah satu kisah :
Pada saat Rasulullah SAW hendak masuk ke sebuah Mesjid, dia berpapasan dengan iblis
(salah satu kelebihan Rasulullah SAW adalah dapat melihat iblis)
" Hai iblis apa yang kamu lakukan disini ? "
" Aku hendak masuk ke Mesjid untuk merusak sholatnya orang itu, akan tetapi aku takut terhadap orang yang sedang tidur disebelahnya "
Rasulullah SAW kembali bertanya
" Kenapa engkau takut kepada orang yang sedang tidur, bukannya kepada orang yang sedang beribadah dan bermunajat kepada Allah ? ".
Iblis menjawab :
" Orang yang sedang sholat itu adalah orang bodoh (tidak mengerti syarat dan rukun sholat), untuk merusak sholatnya sangat mudah bagiku, sedang orang yang tidur itu adalah orang alim (berilmu), jika aku merusak sholatnya orang yang bodoh itu maka aku khawatir, orang alim itu terbangun dan mengajari serta membetulkan sholatnya orang yang bodoh tersebut ".
Dari cukilan kisah di atas, kita menyadari betapa berguna dan pentingnya ilmu, setidaknya untuk diri kita, keluarga kita dan orang banyak, yang pasti ilmu dunia harus sejalan dengan ilmu akhirat.
Seperti kutipan salah satu buku Buya Hamka (alm) :
" ilmu tanpa agama seperti binatang buas, sedang agama tanpa ilmu, bagai berjalan dikegelapan "
Insya Allah dengan ilmu-ilmu yang kita miliki, kita dapat konsisten dan eksis berjalan dalam agama kita.
Allah SWT juga menerangkan disalah satu firman Nya
" ....Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat .. " ( Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11 ).
Juga sabda Rasulullah SAW :
Apabila manusia mati, putuslah segala urusan dunia dan akhiratnya, kecuali tiga perkara :
satu : Amal soleh (kebaikannya) di dunia.
dua : Ilmu yang berguna, yang terus mengalir.
tiga : Doa anak yang soleh.
Mudah-mudahan ilmu yang kita miliki memberikan amal kebaikan untuk diri kita. AMIIN
Wallahualam bishawab.
Demikianlah kajian Renungan Islam kali ini, semoga dapat bermanfaat buat-teman-teman semua .. wassalam
Artikel literatur (sumber tulisan) :
- Tafsir Al-Quran (Kerajaan Arabsaudi).
- Kitab Duratun Nasihin.
- Meniti Fitrah (Buya Hamka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar