Rabu, 27 Januari 2010

Mau Anak Cerdas? Ajak Interaksi dengan Alam

Proses tumbuh kembang anak yang baik salah satunya diawali lewat interaksi dengan alam. Selain membuat proses belajar lebih menyenangkan, alam merupakan sarana belajar yang penuh alternatif. Hal ini akan memberi pengaruh positif terhadap kecerdasan emosional sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan.

"Karena keterbatasan lahan bermain, anak-anak di kota besar lebih suka main video games atau internet. Kecenderungannya anak menjadi individualis, kurang minat baca, dan kurang tahan menghadapi tekanan," kata Seto Mulyadi Psi Msi, psikolog dan pemerhati dunia anak.

Seto atau akrab dipanggil Kak Seto menambahkan, kecerdasan emosional (EQ) sangat penting dan perlu dikembangkan sejak anak usia dini karena hal ini yang mendasari ketrampilan seseorang di tengah masyarakat kelak.

"Percuma saja memiliki prestasi akademik cemerlang bila anak tak bisa mengelola emosinya, mudah marah, mudah putus asa, angkuh dan sombong," katanya.

Bila kecerdasan mental anak di asah, anak akan memiliki kemampuan untuk menghargai dirinya sendiri atau orang lain, mampu memahami perasaan terdalam orang-orang di sekelilingnya, serta mengikuti aturan-aturan yang berlaku.

Upaya untuk merangsang potensi kecerdasan anak perlu diupayakan secara optimal sejak dini dengan cara-cara yang penuh cinta dan kasih sayang. "Anak-anak usia dini pada umumnya adalah pembelajar sejati. Mereka sangat suka aktivitas belajar sejauh terkait dengan suasana belajar yang menyenangkan," kata Kak Seto.

Salah satu cara untuk merangsang minat belajar anak adalah dengan mengajak anak bermain dan belajar mengenal alam. Dr.Tan Shot Yen, M.Hum, seorang medical doctor dan praktisi energy healing mengatakan, pada usia dua hingga lima tahun, anak harus lebih banyak dikenalkan pada kegiatan bermain.

"Di usia balita ini, bagian otak yang banyak berkembang adalah bagian otak tengah. Karena itu anak harus dididik dalam suasana penuh kasih sayang. Diajari lebih dekat melihat alam, melihat hewan dan tumbuhan. Jangan jejali anak dengan pelajaran logika dan eksakta, termasuk bahasa asing," katanya.

Bermain di alam bebas dengan suasana yang menyenangkan akan merangsang potensi kecerdasan anak-anak, baik kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, maupun kecerdasan moral dan spiritualnya.

"Anak-anak yang diberi kesempatan untuk bermain akan tumbuh menjadi anak yang punya sikap toleransi dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya," tambah Dr.Tan, penulis buku Saya Pilih Sehat dan Sembuh ini.