Senin, 27 April 2009

Kolam

Hijaunya tanaman, gemercik air serta ikan-ikan hias yang berkejaran bak sebuah oase di gurun tandus.

Bisa jadi Anda adalah seorang dari sekian banyak penduduk kota yang dalam hati kecil ingin pulang dan tinggal di daerah saja. Realita metropolitan yang semrawut dan bising sepanjang hari lebih merupakan siksaan daripada tantangan. Apalagi terkadang di rumah, Anda juga tak bisa memperoleh keheningan selama beristirahat. Saat-saat seperti itulah terkadang muncul kerinduan akan suasana alam yang teduh, damai, semilir serta lamat-lamat terdengar gemercik air.

Kepadatan lalu lintas dan tingginya aktivitas berkendara di jalan-jalan protokol hingga ke dalam gang-gang di kota besar, harus diakui telah menjadi bagian keseharian kita. Sepeda motor dan mobil bukan lagi monopoli rumah “gedongan”. Suara sarana transportasi orang kota ini bisa dibilang terdengar hampir 24 jam penuh. Kadang, ini masih ditambah juga teriakan dan bunyi-bunyian pedagang gerobak dorong yang menawarkan dagangan.

Meredam Polusi Suara
Polusi suara di sekitar kita – yang berlangsung terus-menerus – sungguh membuat tegang dan stress. Apa upaya kita untuk meredamnya? Paling mudah adalah memasang musik, meski bukan merupakan solusi yang 100 % ampuh. Karena belum tentu semua anggota keluarga punya selera musik yang sama.

Dinding pagar beton setinggi 1,5 – 2 m yang mirip benteng, acapkali berhasil meredam suara-suara bising dari jalan raya. Kalau dirasa belum cukup, cobalah tambahkan sederetan tanaman yang berdaun rapat di luar atau di dalam dinding pagar. Misalnya sederet cemara, bunga kana, oleander, atau heliconia.

Namun bila dua lapis dinding pagar (beton dan tanaman hidup) belum juga menuntaskan masalah, cobalah menghadirkan suara air jatuh!

Suara Air Gemericik
Bunyi atau suara air yang jatuh dengan frekuensi teratur dan konsisten (terus menerus) dan terdengar hingga ke dalam rumah, sebenarnya tanpa disadari akan mengalihkan fokus pendengaran kita dari bunyi-bunyi tak nyaman di luar bangunan rumah. Kata “tersihir” atau “terhipnotis” secara positif, mungkin lebih tepat untuk menggambarkan efek menenangkan pikiran manusia akibat bunyi/suara yang monoton tersebut. Terlebih bila secara estetika, area air jatuh tersebut juga diupayakan tampil menawan sehingga dapat dinikmati dari dalam rumah.

Di alam terbuka suara gemercik air ditimbulkan oleh air yang mengalir atau mengucur tanpa henti dari atas, jatuh ke bawah lalu hanyut ke anak sungai. Tentunya cara alami ini tidak ekonomis bila diterapkan di rumah tinggal. Maka orang pun mengupayakannya melalui sebuah kolam.

Yang Perlu Diperhatikan
Apa saja prinsip-prinsip dasar yang perlu Anda ketahui, sebelum membuat kolam?

1. Ukuran
Area seluas 1 m² pun sebenarnya sudah memadai untuk mewujudkan air jatuh/air mancur, air muncrat bahkan air terjun. Supaya menimbulkan suara, jarak antara pancuran air dan permukaan air kolam setidaknya 1 – 1,5 m, dengan kedalaman kolam 15 – 40 cm.

2. Pompa Air
Pompa berfungsi menaikkan air dari kolam ke titik atau posisi yang telah dipersiapkan, untuk kemudian jatuh sendiri akibat hukum gravitasi. Makin deras kucuran airnya, makin banyak pula cipratan dan gelembung-gelembung air yang terjadi. Deras atau pelannya aliran air sebenarnya dapat diatur. Yang lebih penting adalah merencanakan ketinggiannya.

Selain berkualitas baik, pilih kapasitas pompa yang sepadan/seimbang dengan volume air kolam dan tinggi titik/posisi air jatuh. Sebagai contoh, pompa celup (submersible) berdaya 70 watt sudah cukup memadai untuk kolam 2 x 1 x 0,6 m dengan titik/posisi air jatuh + 1 – 20 m.

3. Bak Penyaring
Kolam yang bersih menyebabkan pompa berfungsi maksimal dan awet. Bila Anda menempatkan tanaman air—meski dalam wadah/pot—serta beberapa ikan kecil, perlu disiapkan bak filter/penyaring.

Tanpa filterisasi, pompa akan sering macet karena partikel-partikel kotoran akibat pembusukan daun tanaman air, sisa-sisa pakan, dan kotoran ikan akan terperangkap di dalam pompa. Celakanya, pompa yang macet dalam jangka waktu lama cenderung rusak karena mesinnya menjadi panas.

Hadir di Dalam Rumah
Gemericik air bisa pula dihadirkan di dalam rumahatas prakarsa beberapa pengrajin batu alam (batu paras). Peranti air gemercik ini dapat diperoleh di toko-toko bahan bangunan yang besar atau toko perlengkapan interior.

Ukuran dan harganya cukup bervariasi. Dari yang berukuran kecil untuk diletakkan di atas meja hingga yang berdiri sendiri dan membutuhkan area + 0,75 m². Peranti ini umumnya sudah dilengkapi dengan pompa, sehingga Anda hanya perlu menuangkan air sesuai kapasitas wadah tersedia, mencolokkan kabelnya pada saklar listrik dan mulailah menikmati irama gemercik air!

Tidak ada komentar: